Teori FEMINISME
NO
|
FEMINISME
|
DASAR
PEMIKIRAN
|
ISU-ISU
FEMINISME
|
TOKOH DAN KARYA
|
KRITIK
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
Feminisme Liberal
|
Manusia adalah makhluk otonom dan dipimpin oleh akal. Dengan
akal manusia mampu untuk memahami prinsip-prinsip moralitas. Kebebasan
individu. Prinsip-prinsip ini juga menjamin hak-hak individu
|
Akses
pendidik.
Kebijakan
negara yang bias gender
Hak-hak
sipil dan politik
|
Mary Wollstonecraft; A vindication Rights of the
Woman (1779)
J.J.S.Mills, Eraly Essays on Marriage and Divorce
(1832)
|
Memberikan
prioritas pada hak politik dan bukan hak ekonomi
Menekankan
persamaan perempuan dan laki-laki.
Perempuan
tidak dapat hanya didefinisikan sebagai manusia yang berakal, melainkan juga
otonom. Paham ini eksklusif kulit putih, kelas menengah, heteroseksual
|
2
|
Feminisme Radikal
|
Sistem
seks/gender merupakan dasar penidanasan terhadap perempuan
|
Adanya
seksisme, masyarakat patriarki. Hak-hak kekuasaan antara perempuan dan laki.
Dikotomi
private dan public. Lesbianisme
|
Kate Millet,Sexual Politics (1970)
Shulammith Firestone, The Dialectic of Sex (1970)
|
Masuk pada jebakan esensialisme bahwa sifat dasar
perempuan lebih baik daripada laki-laki.
Membuat
dikotomi antara laki-laki dan perempuan
|
3
|
Feminisme Marxis/Sosialisme
|
Materialisme
Historis Marx yang mengatakan bahwa ’modus produksi kehidupan material
mengkondisikan proses umum kehidupan sosial, politik dan intelektual. Bukan
kesadaran yang menentukan eksistensi seseorang tetapi eksistensi sosial
mereka yang menentukan kesadaran mereka’
|
Ketimpangan
ekonomi. Kepemilikan properti.
Keluarga
dan kehidupan domestik di bawah kapitalisme. Kampanye pengupahan kerja
domestik
|
Frederick Engels; The origin of The Family, Private
Property and the State (1845)
Margaret Benston: The Political Economy of Woman
Liberation (1969)
|
Hanya
melihat relasi keluarga sebagai eksploitas kapitalisme tempat perempuan
menjual tenaga secara gratis. Tidak melihat ada arti lebih dari itu bahwa
juga ada peranan cinta, kasih, rasa aman, dan nyaman.
Semua
sisi kehidupan diterjemahkan dari segi eksploitas secara ekonomi/kapital.
Terlalu menekankan analisa kelas dan bukan gender
|
4
|
Feminisme Psikoanalisa
|
Penjelasan
mendasar penindasan perempuan terletak pada psyche perempuan, cara
perempuan berpikir
|
Drama
priskoseksual Oedipus dan kompleksitas kastrasi (Freud).
Egosentrisme
laki-laki yang menganggap perempuan menderita ’penis envy’.
Reintretasi
Oeidpus kompleks. Dual parenting.
Feminisme
genser-etika perempuan
|
Karen Horney, The Flight from Womenhood (1973)
Dorothy Dinnerstein, Juliet Mitchell, dsb
|
Apakah opresi terhadap perempuan lebih psikologis atau
social?
Oedipus kompleks tidak dapat dimusnahkan karena bagian
dari sejarah perkembangan manusia tetapi bias diubah. Menggeneralisir
perbedaan karakteristik moral perempuan dan laki-laki
|
5
|
Feminisme
Eksistensialis
|
Konsep
Ada dari Sartre, etre-en-soi, etre-pour-sou dan etre-pouir-les-autress
|
Analisa
ketertindasan perempuan karena dianggap sebagai ’other’ dalam cara beradanya
di ’etre-pour-les-autres
|
Simone de Beaauvoir; The Second Sex (1949)
|
Pemahaman teori terl;alu filosopis.
Konsep transendensi adalah konsep laki-laki.
Bermain dengan wacana akademis. Tidak melihat pergerakan dan komitmen politik
perempuan sebagai suatu aksi yang penting. Terrlalu menekankan perempuan dan
interpretasi terbuka, bukan solidaritas perempuan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
6
|
Feminisme
Postmodern
|
Seperti
aliran postmodernisme menolak pemikiran phallogosentris (ide-ide yang
dikuasai oleh logos absolut yakni ’laki-laki’, bereferensi pada phallus)
|
’Otherness’
dari poerempuan yang dilontarkan oleh Simone de Beauvoir merupakan sesuatu
yang lebih dari kondisi inferioritas dan ketertindasan tetapi juga merupakan
cara berada, cara berpikir, berbicara, keterbukaan, pluralitas, diversitas
dan perbedaan
|
Helene
Cixous, Linda Nicholson, dsb
|
Teori
ini terlalu feminis akademis, tidak ada aksi politis yang kolaboratif
|
7
|
Feminisme Multikultural dan Global
|
Sejalan
dengan filsafat modern tetapi lebih menekankan kajian kultural
|
Peninadasan
terhadap perempuan tidak dapat hanya dijelaskan lewat patriarkhi tetapi ada
keterhubungan masalah dengan ras, etnisitas. Dalam teori feminisme global
bukan saja ras dan etnisitas tetapi juga hasil kolonialisme dan dikotomi
’dunia pertama’ dan ’dunia ketiga’
|
Audre Lorde, Age, Race, Class and Sex: Women
Redfeining Difference (1955)
Susan bordo, Susan Brownmiller
|
Perjuangan
yang dikaitkan pada persoalan politik dan bukan focus pada isu gender
|
8
|
Feminisme
Ekofeminisme
|
Sejalan
dengan feminisme multikultural dan global. Ingin memberi pemahaman adanya
keterhubungan antara segala bentuk penindasan manusia dan non manusia (alam).
Memperlihatkan keterlibatan perempuan dalam seluruh ekosistem
|
Adanya
kerangka kerja dominasi maskulin dalam perusakan lingkungan
|
Karren J. Warren, The Power and The Promise of
Ecological Feminsime, in Ecological Feminist Philosophies (1996)
Mary Daly, dsb
|
Sangat
rentan untuk masuk pada jebakan perempuan sama dengan alam yang dapat
mendefinisikan perempuan kembali secara kodratiah.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar