Kamis, 31 Mei 2012

Teori Feminisme II

Teori FEMINISME
NO
 FEMINISME
DASAR PEMIKIRAN
ISU-ISU FEMINISME

TOKOH DAN KARYA

KRITIK
1
2
3
4
5
6
1
Feminisme Liberal
Manusia adalah makhluk otonom dan dipimpin oleh akal. Dengan akal manusia mampu untuk memahami prinsip-prinsip moralitas. Kebebasan individu. Prinsip-prinsip ini juga menjamin hak-hak individu
Akses pendidik.
Kebijakan negara yang bias gender
Hak-hak sipil dan politik
Mary Wollstonecraft; A vindication Rights of the Woman (1779)
J.J.S.Mills, Eraly Essays on Marriage and Divorce (1832)
Memberikan prioritas pada hak politik dan bukan hak ekonomi
Menekankan persamaan perempuan dan laki-laki.
Perempuan tidak dapat hanya didefinisikan sebagai manusia yang berakal, melainkan juga otonom. Paham ini eksklusif kulit putih, kelas menengah, heteroseksual
2
Feminisme Radikal
Sistem seks/gender merupakan dasar penidanasan terhadap perempuan
Adanya seksisme, masyarakat patriarki. Hak-hak kekuasaan antara perempuan dan laki.
Dikotomi private dan public. Lesbianisme
Kate Millet,Sexual Politics (1970)
Shulammith Firestone, The Dialectic of Sex (1970)
Masuk pada jebakan esensialisme bahwa sifat dasar perempuan lebih baik daripada laki-laki.
Membuat dikotomi antara laki-laki dan perempuan
3
Feminisme Marxis/Sosialisme
Materialisme Historis Marx yang mengatakan bahwa ’modus produksi kehidupan material mengkondisikan proses umum kehidupan sosial, politik dan intelektual. Bukan kesadaran yang menentukan eksistensi seseorang tetapi eksistensi sosial mereka yang menentukan kesadaran mereka’
Ketimpangan ekonomi. Kepemilikan properti.
Keluarga dan kehidupan domestik di bawah kapitalisme. Kampanye pengupahan kerja domestik
Frederick Engels; The origin of The Family, Private Property and the State (1845)
Margaret Benston: The Political Economy of Woman Liberation (1969)
Hanya melihat relasi keluarga sebagai eksploitas kapitalisme tempat perempuan menjual tenaga secara gratis. Tidak melihat ada arti lebih dari itu bahwa juga ada peranan cinta, kasih, rasa aman, dan nyaman.
Semua sisi kehidupan diterjemahkan dari segi eksploitas secara ekonomi/kapital. Terlalu menekankan analisa kelas dan bukan gender
4
Feminisme Psikoanalisa
Penjelasan mendasar penindasan perempuan terletak pada psyche perempuan, cara perempuan berpikir
Drama priskoseksual Oedipus dan kompleksitas kastrasi (Freud).
Egosentrisme laki-laki yang menganggap perempuan menderita ’penis envy’.
Reintretasi Oeidpus kompleks. Dual parenting.
Feminisme genser-etika perempuan
Karen Horney, The Flight from Womenhood (1973)
Dorothy Dinnerstein, Juliet Mitchell, dsb
Apakah opresi terhadap perempuan lebih psikologis atau social?
Oedipus kompleks tidak dapat dimusnahkan karena bagian dari sejarah perkembangan manusia tetapi bias diubah. Menggeneralisir perbedaan karakteristik moral perempuan dan laki-laki
5
Feminisme Eksistensialis
Konsep Ada dari Sartre, etre-en-soi, etre-pour-sou dan etre-pouir-les-autress

Analisa ketertindasan perempuan karena dianggap sebagai ’other’ dalam cara beradanya di ’etre-pour-les-autres
Simone de Beaauvoir; The Second Sex (1949)
Pemahaman teori terl;alu filosopis.
Konsep transendensi adalah konsep laki-laki. Bermain dengan wacana akademis. Tidak melihat pergerakan dan komitmen politik perempuan sebagai suatu aksi yang penting. Terrlalu menekankan perempuan dan interpretasi terbuka, bukan solidaritas perempuan
1
2
3
4
5
6
6
Feminisme Postmodern
Seperti aliran postmodernisme menolak pemikiran phallogosentris (ide-ide yang dikuasai oleh logos absolut yakni ’laki-laki’, bereferensi pada phallus)
’Otherness’ dari poerempuan yang dilontarkan oleh Simone de Beauvoir merupakan sesuatu yang lebih dari kondisi inferioritas dan ketertindasan tetapi juga merupakan cara berada, cara berpikir, berbicara, keterbukaan, pluralitas, diversitas dan perbedaan
Helene Cixous, Linda Nicholson, dsb
Teori ini terlalu feminis akademis, tidak ada aksi politis yang kolaboratif
7
Feminisme Multikultural dan Global
Sejalan dengan filsafat modern tetapi lebih menekankan kajian kultural
Peninadasan terhadap perempuan tidak dapat hanya dijelaskan lewat patriarkhi tetapi ada keterhubungan masalah dengan ras, etnisitas. Dalam teori feminisme global bukan saja ras dan etnisitas tetapi juga hasil kolonialisme dan dikotomi ’dunia pertama’ dan ’dunia ketiga’
Audre Lorde, Age, Race, Class and Sex: Women Redfeining Difference (1955)
Susan bordo, Susan Brownmiller
Perjuangan yang dikaitkan pada persoalan politik dan bukan focus pada isu gender
8
Feminisme Ekofeminisme
Sejalan dengan feminisme multikultural dan global. Ingin memberi pemahaman adanya keterhubungan antara segala bentuk penindasan manusia dan non manusia (alam). Memperlihatkan keterlibatan perempuan dalam seluruh ekosistem
Adanya kerangka kerja dominasi maskulin dalam perusakan lingkungan
Karren J. Warren, The Power and The Promise of Ecological Feminsime, in Ecological Feminist Philosophies (1996)
Mary Daly, dsb
Sangat rentan untuk masuk pada jebakan perempuan sama dengan alam yang dapat mendefinisikan perempuan kembali secara kodratiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar